Selamat Datang Di Blogspot Berita Patroli Bengkalis

Selasa, 19 Juli 2011

Sepahat, Desa Terbaik se-Bengkalis Penguatan Kelembagaan Modal Utama

Bukit Batu – Bengkalis , Berita Patroli

Desa Sepahat di kecamatan Bukitbatu yang terletak tepat di pertengahan antara kota Dumai dengan Sungai Pakning ibukota kecamatan, merupakan desa yang asri dan tenteram. Meskipun mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani karet dan kelapa sawit serta nelayan, tapi roda perekonomian desa berputar dengan baik.
Desa Sepahat, yang terletak di jalur lintas dengan kondisi jalan aspal hotmix cukup menarik untuk ditelusuri. Pasalnya hampir setiap tahun, khususnya di saat musim panas, desa ini selalu menjadi sorotan banyak pihak, tidak hanya di Riau, tapi juga sampai kie negara tetangga. Penyebabnya tidak lain, desa Sepahat yang memiliki luas 25 ribu hektare dengan total 18 kilometer persegi, merupakan salah satu derah penyumbang kabut asap terbesar, disaat terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Akan tetapi, dibalik cerita karhutla tersebut, desa ini sudah dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2009 dan 2010 terpilih sebagai desa terbaik se-kabupaten Bengkalis. Banyak orang bertanya, kenapa desa Sepahat terpilih sebagai yang terbaik, meskipun cerita karhutla dengan dampak kerusakan lingkungan juga terjadi di desa tersebut. Ternyata, dasar penilaian bukan atas dasar karhutla, melainkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta adanya penguatan kelembagaan di desa.
Desa dengan penduduk 1371 jiwa itu, berdasarkan data yang diperoleh memiliki 13 lembaga yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, dan semuanya berjalan dengan maksimal. Ketika hal itu dikonfirmasi kepada kepala desanya, Hasan Ashari, beberapa waktu lalu, ia mengakui bahwa modal utama dalam pembangunan di desanya adalah partisipasi masyarakat melalui kelembagaan desa.
Saat ini, jelas Hasan, terdapat 13 lembaga didesa yang semuanya dikelola oleh masyarakat bersama dengan aparatur desa serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Diantara lembaga tersebut antara lain Karang Taruna, Organisasi Pemuda Desa, Satuan Pelindung Masyarakat (Satlinmas), Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ), Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Kader Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Posyandu Cempaka Sari, Nusa Indah, Posyandu Lansia, serta kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), hingga Masyarakat Peduli Api (MPA).
”Melalui kelembagaan itulah masyarakat kita berdayakan. Semua lembaga itu berjalan sesuai dengan program yang sudah dibuat, dan pengurus serta anggotanya betul-betul diaktifkan serta terdata di kantor kepala desa. Bahkan kelompok MPA Sepahat, merupakan MPA terbaik di Indonesia, dimana beberapa bulan lalu dikunjungi langsung Menteri Lingkungan Hidup,”jelas Hasan.
Saat ini desa Sepahat merupakan salah satu desa yang memiliki kawasan hutan luas, yang mayoritasnya sudah dijadikan areal perkebunan karet dan kelapa sawit. Saat ini terang Hasan, mayoritas masyarakat juga berusaha disektor perkebunan kepala sawit, disamping karet. Luas lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat sudah mencapai luas 3420 hektar, disamping kebun sawit K2I milik pemprov Riau 2 ribu hektar.
Sementara itu koordinator MPA desa Sepahat, Herman, saat ditemui juga mengungkapkan keberhasilan kelompoknya dalam menangani karhutla. Saat ini anggota MPA yang berjumlah 20 orang senantiasa aktif melakukan ronda di areal perkebunan, mengantisipasi terjadinya karhutla.
”MPA yang kita kelola ini rutin melakukan pemantauan keseluruh areal perkebunan. Hanya saja sejauh ini kami masih mengalami kesulitan soal keterbatasan alat-alat pemadam kebakaran, karena bantuan dari Pemkab Bengkalis dan Pemprov Riau tak kunjung turun,”kata Herman, menimpali. (tim)





Hasan Ashari , Kades Sepahat


0 komentar:

Posting Komentar