Selamat Datang Di Blogspot Berita Patroli Bengkalis

Rabu, 20 Juli 2011

Ganti Rugi Lahan 150 Ha, Diduga Bermasalah

Bengkalis , Berita Patroli

Ganti rugi lahan yang dilakukan Pemda Bengkalis tahun 2011 lalu seluas 150 hektare, di desa Sungai Alam kecamatan Bengkalis itu hingga hari ini masih menyisakan misteri. Pasalnya lokasi lahan tidak jelas, kemudian tanah yang sudah dibayar ganti ruginya tersebut tidak memiliki sertifikat kepemilikan sama sekali, serta ada indikasi terjadi mark up dalam proses ganti ruginya.
Sama seperti kasus-kasus ganti rugi lahan lainnya dimasa kepemimpinan bupati Syamsurizal, itu diduga bermasalah, ada indikasi mark up harga, luas lahan tidak sesuai yang dibayar bahkan hingga lahan fiktif pernah dilakukan. Sejumlah kalangan di kabupaten Bengkalis mulai mengendus ada yang tidak beres dalam ganti rugi lahan yang menelan anggaran mencapai Rp 15 milyar pada tahun 2001 tersebut.
”Saya sudah mendengar soal adanya ganti rugi lahan di Sungai Alam tersebut. Akan tetapi sejauh ini sepertinya tidak ada tindaklanjut dari pemerintahan sekarang untuk menyelesaikan benang kusut yang terjadi. Memang ada isu terjadi dugaan mark up harga ganti rugi, luas lahan tidak sampai 150 hektare, tapi itu perlu ditelusuri lebih jauh,”papar Syafro Maizal, anggota komisi I DPRD Bengkalis, Rabu (6/7).
Dikatakan politisi PBB itu, Pemkab Bengkalis harus secepatnya melakukan pelacakan, apakah luas lahan memang 150 hektare serta harga perhektar mencapai Rp 100 juta pada tahun 2001 tersebut. Ditegaskan Syafro, soal lahan di Sungai Alam itu harus ada kejelasan, kalau perlu persoalannya dilimpahkan ke penegak hukum untuk kemudian dilakukan proses.
”Kalau memang ada indikasi terjadi unsur merugikan keuangan negara, jelas kasus ganti rugi lahan ini harus diusut sampai tuntas. Siapapun yang terlibat harus diperiksa, karena menyangkut dengan tindak pidana merugikan keuangan negara,”imbuh Syafro mengingatkan.
Ada Yang Disembunyikan
Pendapat lebih keras lagi disampaikan ketua Gerakan Muda Peduli Aspirasi Rakyat (Gempar) Bengkalis, M.Fachrorozi Agam. Ia menyebut bahwa dalam kasus dugaan korupsi ganti rugi lahan itu ada yang disembunyikan, termasuk dugaan keterlibatan sejumlah petinggi Bengkalis pada masa itu.
”Kasus ini harus dibuka kepada publik, karena ada kesan disembunyikan bertahun-tahun, karena ada petinggi negeri ini yang diduga terlibat bermain disana. Semua orang di Bengkalis tahu, kalau sampai sekarang nyaris tidak ditemukan di Sungai Alam itu lahan milik Pemda seluas 150 hektare,”terang Agam.
Bahkan Agam menyebut bahwa ganti rugi tanah itu merupakan proyek siluman, untuk menguras APBD Bengkalis. Dicontohkan Agam, bisa jadi lahan yang diganti rugi tidak sampai 100 hektare kemudian harga perhektar hanya sekitar Rp 50 juta, bisa dikalikan berapa kelebihan uang ganti rugi yang masuk ke kantong pejabat Bengkalis.
Segera Ditindaklanjuti
Terpisah, kepala bagian pertanahan Setdakab Bengkalis, Haholongan S saat ditanya masalah tersebut menyebutkan bahwa pihaknya masih melakukan invetarisir terhadap lahan di Sungai Alam tersebut. Menurutnya, selaku pejabat tekhnis ia tidak mau gegabah, karena harus dilakukan terlebih dahulu pengukuran lahan, kemudian mencari tahu kepada eks pemilik lahan soal harga ganti rugi yang dibayarkan.
”Saat ini kita sudah mulai menindaklanjuti masalah ganti rugi lahan di Sungai Alam itu dengan melakukan pengecekan ke lokasi. Kalau memang ada indikasi terjadi tindakan merugikan keuangan negara, itu urusan lembaga penegak hukum untuk memprosesnya,”tegas Haholongan, yang baru empat bulan menjabat kabag Pertanahan Bengkalis. ( ed )





STEI  SYARI’AH Salah Satu Bangunan di atas lahan 150 Ha yang di duga bermasalah


Haholongan.S Kabag Pertanahan Kabupaten Bengkalis


Wabup Lantik Pengurus PSTI Bengkalis

Bengkalis , Berita Patroli

Sejak puluhan tahun yang silam, sepaktakraw merupakan
olahraga yang paling digemari oleh masyarakat di Negeri Junjungan,
kabupaten Bengkalis. Namun beberapa tahun belakangan perkembangan
sepaktakraw mulai meredup, sehingga muncul keinginan mengembalikan
kejayaan di masa lalu tersebut.

Setidaknya hal itulah yang tersirat dalam pelantikan pengurus
Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) kabupaten Bengkalis periode
2010-2014, di GOR Perkasa Alam, kota Bengkalis sekaligus pembukaan
kejuaraan Bupati Bengkalis Cup I tahun 2011. Tidak kurang 40-an
pengurus PSTI dilantik oleh pengurus PSTI Riau.

Wakil bupati Bengkalis Drs.Suayatno dalam sambutan mengajak seluruh insan
sepaktakraw untuk membangun kembali kejayaan tersebut. Dikatakan
Suayatno, Pemkab Bengkalis menyambut positif kejuaraan Bupati Cup yang
diselenggarakan oleh pengurus PSTI tersebut.

“Bicara soal sepaktakraw, Bengkalis merupakan daerah yang disegani
dahulunya, tidak hanya di Riau tapi juga ditingkat nasional. Apalagi
dalam beberapa event internasional, atlit putri Bengkalis asal Bantan
mewakili Indonesia diberbagai event internasional seperti Sea Games.
Untuk itu, kebangkitan dunia sepaktakraw harus dimulai kembali oleh
pengurus PSTI sekarang,”imbau Suayatno.

Sementara itu ketua PSTI Kabupaten Bengkalis, Zulfahmi Abbas menyebutkan
bahwa pengurus PSTI yang dinahkodainya sudah menyiapkan sejumlah agenda kerja kedepannya. Selain kejuaraan Bupati Cup I yang juga
merupakan ajang seleksi atlit untuk provinsi Riau di Inhil bulan
Oktober mendatang, PSTI juga akan melakukan pembinaan atlit
sepaktakraw usia dini.

“Sebenarnya atlit sepaktakraw tersebar di seluruh kecamatan, bahkan
hingga pelosok desa. Pembinaan usia dini masuk dalam skala prioritas
pengurus PSTI kedepannya, disamping memenangi sejumlah kejuaraan
sepaktakraw termasuk provinsi Riau,”terang Zulfahmi.

Kejuaraan Bupati Cup I yang akan berlangsung dari tanggal 11 hingga 14
Juli ini, diikuti seluruh kecamatan. Hanya saja untuk atlit putri,
hanya diikuti empat kecamatan, sementara empat kecamatan lagi
absen.
( ed )


Fhoto bersama Wakil Bupati dengan pengurus PSTI Kabupaten Bengkalis


Masih Ada 3 Titik Api Suayatno: Musim Panas Waspada Karhutla

Bengkalis , Berita Patroli

Berdasarkan perhitungan Badan Metreologi dan Geofisika (BMG) bulan Juli hingga Agustus merupakan puncak musim panas dengan suhu tertinggi hingga 38 derajat celcius. Ketua Karhutla kabupaten Bengkalis Drs.Suayatno mengimbau seluruh masyarakat peladang untuk waspada.
”Sekarang ini dalam beberapa bulan kedepan merupakan puncak musim panas dengan suhu tertinggi sejak beberapa tahun terakhir. Masyarakat yang berkebun yang biasa berladang, diminta untuk tidak melakukan pembakaran lahan, karena akan berdampak besar pada terjadinya kebakaran hutan dan lahan,”ungkap Suayatno, Senin (11/7).
Ditegaskan Suayatno yang juga wakil bupati Bengkalis itu, pembakaran lahan juga bisa berdampak pada tindak pidana yang akan merugikan pelakunya sendiri. Kondisi lahan mayoritas daerah di Bengkalis yang merupakan lahan gambut sangat rentan terbakar, kemudian api menjalar ke lahan lainnya.
”Untuk itu saya selaku ketua penanganan karhutla kabupaten meminta kepada masyarakat maupun pihak perusahaan perkebunan atau kehutanan jangan sampai melakukan pembakaran lahan. Resiko yang ditimbulkan sangat besar, dan kita tidak mau setiap terjadi karhutla Bengkalis disebut sebagai daerah pensuplay kabut asap,”ungkap Suayatno.
Terakhir ia mengajak agar masyarakat bersama dengan Masyarakat peduli Api (MPA) untuk senantiasa siaga di daerah yang rawan karhutla. Apalagi karhutla yang terjadi di sejumlah kawasan beberapa tahun lalu mencapai ratusan bahkan ribuan hektare, sehingga peran MPA sangat besar untuk memadamkan api.
Tiga Titik Api
Sementara itu kepala dinas kehutanan dan perkebunan (Ddishutbun) kabupaten Bengkalis, Ismail MP saat ditanya jumlah titik api serta area perkebunan yang terbakar, mengatakan bahwa jumlah titik api sudah berkurang. Sebelumnya, jumlah titik api kata kadis mencapai 22 titik yang tersebar di kecamatan Bukit Batu, Siak Kecil, Mandau, Bantan dan Rupat.
”Sekarang ini jumlah titik api hanya tinggal tiga yang terdapat di kecamatan Bukitbatu, Bantan dan Mandau. Ini laporan terakhir yang kita terima berdasarkan pantauan oleh NOA, jumlah titik api yang terpantau,”ujar Ismail.
Ditanya soal daerah langganan karhutla, seperti desa Sepahat, Tanjung Leban dan Bukit Kerikil di kecamatan Bukit Batu, Ismail menyebutkan sejauh ini tidak ada kebakaran dalam skala besar yang terpantau. Kalaupun ada hanya sangat kecil, dan Masyarakat peduli Api (MPA) di desa tersebut pada saat seperti ini selalu disiagakan mengantisipasi karhutla.
( ed )


Drs.Suayatno Wakil Bupati Bengkalis


Habiskan Dana Milyaran Banyak Bangunan Pasar tak Difungsikan

Bengkalis , Berita Patroli

Milyaran rupiah dana APBD dihabiskan untuk membangun sarana perbelanjaan seperti pasar, namun masih cukup banyak pasar yang dibangun Pemkab Bengkalis dahulunya tak berfungsi sebagaimana layaknya. Diduga, sarana jual beli tersebut dibangun tanpa perencanaan yang matang, sehingga terkesan asal jadi.
Diantara pasar-pasar yang sudah selesai dibangun tapi tak kunjung difungsikan antara lain pasar modern di Kelapapati Laut kota Bengkalis, pasar Tanjung Sekodi kecamatan Bengkalis dan pasar Pangkalan Nyirih, termasuk rencana akuisisi (pengambilalihan) pasar Raya Mandau di kota Duri yang tak kunjung terlaksana.
Wakil ketua Komisi IV DPRD Bengkalis, Rismayeni, Minggu (3/7) mengakui kalau masih banyak sejumlah pasar yang sudah selesai dibangun dibeberapa kecamatan di kabupaten Bengkalis tapi tak kunjung dioperasikan. Ia menyebutkan bahwa sejauh ini SKPD terkait yaitu Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) kurang pro aktif terhadap sarana yang sudah dibangun tersebut.
”Anggaran yang dialokasikan untuk DPKP pada APBD cukup besar untuk membangun pasar modern dan pasar-pasar tradisional disejumlah kecamatan. Sedangkan pasar-pasar yang sudah dibangun dengan menelan dana milyaran tak kunjung difungsikan untuk kepentingan masyarakat, bahkan ada yang terbengkalai,”papar Rismayeni, dengan nada heran.
Politisi perempuan dari Partai Demokrat tersebut mencontohkan, ada pasar yang selesai dibangun, tapi malahan yang menghuni bangunannya adalah kambing milik masyarakat serta menjadi ajang maksiat muda-mudi. Rismayeni meminta DPKP harus bertanggungjawab terhadap kondisi yang terjadi tersebut.
”DPKP juga harus melakukan pendataan ulang terhadap keberadaan pasar-pasar yang sudah selesai dibangun ataupun yang terbengkalai. Kemudian dicarikan solusinya agar tidak menjadi bangunan tua yang dihuni hewan ternak masyarakat. Padahal pasar itu adalah tempat transaksi, dimana roda perekonomian suatu daerah berputar,” jelas Rismayeni, perempuan asal Mandau tersebut.
Namun sambungnya ada juga pasar yang pengelolaan serta fungsinya cukup baik, diantaranya adalah pasar di kecamatan Pinggir. Hanya saja tambah Rismayeni, sangat disayangkan kalau di kota Bengkalis yang notabene ibukota kabupaten tidak memiliki pasar yang cukup representatif untuk proses jual beli, karena pasar yang baru dibangun milyaran rupiah di Kelapapati Laut tak dioperasikan, padahal sudah selesai dikerjakan.
Ketika hal tersebut coba dikonfirmasi ke Kepala DPKP Tengku Zainudin kemarin tidak berhasil ditemui dan handphonenya juga tidak aktif.( ed )



Salah satu Pasar di desa Pangkalan Nyirih-Rupat di biarkan terbengkalai


Penerimaan Siswa baru Hanya Uang Baju dan Administrasi Dibolehkan

Bengkalis , Berita Patroli
Penerimaan siswa baru (PSB) ajaran 2011 ini seluruh sekolah disemua tingkatan diminta untuk tidak membebani orang tua murid dengan pungutan-pungutan diluar ketentuan. Dinas pendidikan hanya memperbolehkan sekolah memungut uang baju dan administrasi.
Kepala bidang pendidikan menengah diknas kabupaten Bengkalis, Tuti Amlizarti kepada wartawan mengemukakan bahwa pihak diknas tidak membenarkan sama sekali adanya pungutan diluar ketentuan yang sudah ditetapkan. Menurutnya, sekolah-sekolah hanya diperbolehkan memungut uang baju, itupun tidak boleh melebihi harga yang dijual dipasaran.
”Semua biaya operasional sekolah sudah ditanggung pemerintah yang dialokasikan melalui APBD. Kita hanya mentolerir pungutan seperti uang baju, yang harganya disesuaikan dengan harga dipasaran serta biaya administrasi disaat murid mendaftar yaitu Rp 10 ribu percalon siswa,”jelas Tuti.
Pihak diknas sambungnya mengharapkan kepada seluruh kepala sekolah dan guru untuk mematuhi aturan yang sudah ditetapkan tersebut. Bahkan ujar Tuti, pungutan seperti uang OSIS, ekstra kurikuler dan lainnya tidak boleh dipugut kepada siswa baru, karena anggarannya sudah ada.
”Dalam PSB kita juga mengharapkan partisipasi seluruh masyarakat, baik itu kalangan LSM maupun media untuk turut serta memantau PSB dan melaporkan apabila ada ditemukan pungutan diluar ketentuan,”tambah Tuti.
Senada dengan itu ketua Komisi IV DPRD Bengkalis, Abdul Rahman Jantan mengungkapkan bahwa seluruh kepala sekolah dan guru harus mentaati aturan yang berlaku. Ia mengimbau agar seluruh sekolah mulai dari SD, SMP, SMA yang sederajat untuk menghapuskan berbagai macam pungutan yang memberatkan orang tua siswa.
”Pemkab dan DPRD sudah mengalokasikan anggaran untuk dunia pendidikan hingga 26 persen dari total APBD. Jadi tidak ada alasan lagi pihak sekolah mengadakan berbagai macam pungutan seperti uang bangku, ekstra kurikuler dan sebagainya, karena sudah ditanggung pemerintah,”ingat Rahman.
Bahkan tukas politisi PBB tersebut, apabila nanti ada ditemukan pungutan liar oleh pihak sekolah, Pemkab harus mengambil tindakan tegas terhadap oknum guru yang berbuat. Misalnya diturunkan pangkat atau dipindahkan ke tempat lain mengajar, sehingga menimbulkan efek jera bagi oknum yang berbuat. ( ed )


Tudingan Kondisikan Proyek Ribut Susanto : Buktikan Tim Sukses Intervensi !!!

Bengkalis , Berita Patroli

Munculnya tudingan yang dialamatkan kepada tim sukses Herliyan Saleh dan Suayatno (HS-Suay) melakukan intervensi atau pengaturan proyek di sejumlah SKPD, dibantah langsung ketua tim sukses HS Suay, Ribut Susanto. Ia malah menantang kepada rekanan yang menuding tersebut untuk membuktikan adanya intervensi tim sukses.
”Ini ibarat lempar batu sembunyi tangan. Coba buktikan di SKPD mana tim sukses yang menguasai proyek ?. Sepertinya isu ini sengaja dihembuskan untuk melegitimasi para rekanan lama yang memang disenangkan dengan proyek-proyek APBD Bengkalis ini,”tegas Ribut Susanto, melalui selulernya, Rabu (6/7).
Bahkan ujar Ribut, di sejumlah SKPD rekanan yang memenangkan proses lelang orangnya masih itu-itu juga, pemain pada masa bupati sebelumnya dan bukan tim sukses HS Suay sama sekali. Ia menyesalkan munculnya fitnah terhadap tim sukses yang mengintervensi proyek, padahal itu semua hanya isu untuk menutupi kesalahan atau kelemahan mereka.
”kalau ada tim sukses yang berprofesi sebagai kontraktor, kemudian dia dapat paket satu buah saya rasa itu hal yang wajar tidak perlu dibesar-besarkan. Akan tetapi sampai hari ini kenyataannya nyaris tidak ada tim sukses HS Suay yang mendapat paket proyek, apalgi mengkondisikan pemenang,”timpal Ribut dengan nada sedikit kesal.
Disambung Ribut juga, ia turut menyesalkan pernyataan sejumlah panitia lelang ataupun kepala SKPD, ketika seorang rekanan melobi proyek, malahan jawaban mereka bahwa paket-paket tersebut milik tim sukses. Ia juga meminta agar isu-isu yang tak jelas jangan dijadikan propaganda untuk mendiskreditkan orang lain.
”Saya juga turut menyesalkan adanya pernyataan dari oknum panitia lelang ataupun kepala SKPD kepada rekanan yang melobi proyek, bahwa paket-paket sudah milik tim sukses. Ini sungguh ironis, padahal mereka (panitia lelang) itu sendiri yang bermain, dengan rekanan yang sudah menjadi langganan mereka sebelumnya,”tambah Ribut. (ed)



Ribut Susanto


Sekda : Polisi Dituntut Profesionalisme

Bengkalis , Berita Patroli

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkalis Drs.H.Asmaran Hasan mengatakan
bahwa dalam perayaan HUT Bhayangkara ke 65 ini hendaknya jajaran Polres
Bengkalis dituntut untuk lebih terus meningkatkan profesionalisme kinerja
sehingga mampu menghadapi tantangan tindak kejahatan yag semakin
canggih.
"Peran polisi dalam masyarakat memiliki tanggug jawab untuk
memelihara ketertiban dan menangani kejahatan dan dalam memecahkan
persoalan tersebut polisi dengan masyarakat harus bekerjasama agar
setiap persoalan seperti kriminalitas, Narkoba, gangguan kamtibmas
bisa diatasi," ujar Sekda saat memberikan sambutan dalam memperingati
HUT Bhayangkara ke 65 di halaman Mapolres Bengkalis Jumat (1/7).
Selain itu Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu jalur pintu masuk
bagi sindikat narkoba jaringan internasional dan juga peredaran Miras
menjadi persoalan yag harus diatasi segera dan untuk menumpas kejahatan
tersebut harus terjalin kerjasama Polisi dengan Pemkab Bengkalis.
"Saya berharap perlu jalinan kerjasama antara Polres Bengkalis dan
Pemkab Bengkalis, serta masyarakat dalam memberantas peredaran narkoba
dan miras yang merupakan salah satu faktor memicu tindak kejahatan,"
ungkap Sekda.
Dikatakannya lagi bahwa Pemkab Bengkalis memberikan apresiasi yang
cukup tinggi atas prestasi jajaran dari kepolisian yang berhasil
meringkus sindikiat jaringan narkoba internasional beberapa hari yang
lalu dan ini merupakan salah satu kado ulang tahun untuk peringatan
HUT Bhayangkara yang ke 65 ini.
"Untuk memberantas narkoba di Kabupaten Bengkalis saya harapkan semua
pihak memperketat pengawasan di setiap pintu masuk dan jangan sampai
lengah," harap sekda. ( ed )


Sekda Bengkalis Menyerahkan Penghargaan kepada Anggota Yang Berprestasi


Dishutbun Akan Tindak Penebangan Bakau Illegal


Bengkalis , Berita Patroli

           Dinas kehutanan dan perkebunan (Dishutbun) kabupaten Bengkalis tetap akan melakukan razia atau tindakan terhadap penebangan hutan bakau (mangrove) untuk bahan baku dapur arang yang tidak memiliki izin atau ilegal. Hal tersebut berkaitan dengan keberadaan ekosistem khususnya hutan bakau yang terancam punah akibat penebangan liar.


          Hal tersebut ditegaskan kepala dinas hutbun, Ismail MP, saat ditemui, Jumat (1/7) lalu di kantor Bupati Bengkalis. Ditanya soal langkah Dishutbun kedepan terhadap penebangan hutan bakau yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu untuk keperluan bahan baku industri dapur arang, ia mengaku pihaknya tidak akan mentolerir lagi hal tersebut kedepannya.


          ”Hutan bakau (mangrove) yang tumbuh disepanjang pesisir pantai di pulau-pulau di kabupaten Bengkalis ini sudah punah akibat penjarahan yang berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Mayoritas penebangan mangrove itu dilakukan adalah untuk memenuhi bahan baku industri dapur arang, tanpa mempedulikan kerusakan terhadap ekosistem yang ditimbulkan, khususnya biota laut serta ancaman abrasi,”tegas Ismail.


          Mantan camat Bukitbatu dan Bengkalis itu menandaskan bahwa sejalan dengan keluarnya keputusan menteri kehutanan RI, bahwa penebangan atau perambahan hutan bakau secara ilegal tidak lagi dibenarkan. Jadi, kata Ismail, mayoritas usaha dapur arang yang ada beroperasi sekarang jelas tidak memiliki izin usaha, termasuk izin penebangan kayu bakau.


          Disinggung soal ribuan tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya sebagai buruh dapur arang, Ismail menyebutkan bahwa persoalan itulah yang menjadi berat. Akan tetapi selama ini buruh-buruh dapur arang juga digaji dibawah upah ninimum kabupaten (UMK) kemudian usaha dapur arang itu sendiri masuk kategori ilegal.


          ”Tindakan terhadap penebangan hutan bakau ini sudah harga mati, karena tujuannya menyelamatkan ekosistem serta ancaman abrasi. Soal masa depan usaha dapur arang harus dilakukan moratorium terlebih dahulu, termasuk legalitas izin usaha mereka,”tutup Ismail  diplomatis.



Ismail MP kepala dinas HutBun Bengkalis


Roro Dumai - Rupat Sudah Sampai

Bengkalis , Berita Patroli

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Telekomunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Bengkalis, Elfian Ramli Selasa (7/6) mengatakan kapal Ferry KMP Paray untuk penyeberangan Dumai - Tanjung Kapal (Rupat) sudah tiba di Dumai. Saat ini pihaknya bersama Dishub Dumai dan Dishub Provinsi Riau sedang membahas mengenai pengaturan pengoperasian di lapangan.
"Alhamdulillah berdasarkan informasi terakhir, kapal roro untuk Dumai - Rupat sudah tiba di lokasi dan Insya Allah besok sudah bisa dioperasikan,dalam beberapa hari ini," kata Elfian, kemarin.
Disampaikan Elfian dengan datangnya kapal dari Dishub Provinsi Riau tersebut tentunya merupakan kabar gembira bagi masyarakat Rupat yang sudah lama menanti sejak ditariknya armada penyeberangan sebelumnya oleh Syahbandar Dumai.
"Kedatangan armada KMP Paray itu tentunya dapat menjawab keresahan masyarakat Rupat yang sudah lama menunggu. Apalagi menjelang bulan Ramadhan ini aktivitas masyarakat semakin padat. jadi dengan kembalinya beroperasi Roro Dumai - Rupat diharapkan dapat meringankan beban," Imbuhnya
Menurut Elfian hari ini (kemaren Red) Dishub Bengkalis sedang menyusun langkah-langkah maupun pengaturan terhadap operasional di lapangan. Menurutnya pengaturan yang dimaksud seperti mengurus dokumen-dokumen, tentang pass masuk pelabuhan, maupun personil yang akan diturunkan terutama di pelabuhan Roro Rupat yang sepenuhnya dari kita.
Selain pengaturan dan personil dari Dishub Bengkalis, juga akan ada koordinasi dengan Dishub Dumai dan Dishub Provinsi Riau
"Jadi operasional Roro Dumai - Rupat nanti akan ada koordinasi antara personil kita kemudian Dishub Provinsi dan juga dari Dishub Dumai. Untuk itu selain mengatur langkah-langkah di Bengkalis kita juga akan ke Dumai untuk duduk semeja dengan pihak-pihak terkait," tutur Elfian. ( ed )


Pelabuhan Kargo Bengkalis Bermasalah Pembangunan Mencapai 60 Milyar

Bengkalis , Berita Patroli

Pelabuhan kargo yang baru selesai dibangun Pemkab Bengkalis didesa Air Putih kecamatan Bengkalis, sudah setahun sejak selesai dikerjakan belum kunjung dioperasikan. Informasi yang dihimpun pembangunan pelabuhan kargo dengan sistem reguler itu menelan biaya lebih kurang Rp 60 milyar, tapi peruntukannya tidak jelas sama sekali.
"Keberadaan pelabuhan kargo di Air Putih itu terkesan mubazir, padahal setahu saya dana yang dipergunakan untuk membangunnya mencapai Rp 60 milyar yang semuanya bersumber dari APBD Bengkalis. Kemudian patut dipertanyakan juga soal perizinan pelabuhan kargo itu seperti master plan, izin penetapan lokasi, izin pembangunan serta izin operasi yang diduga tidak ada sama sekali,"tanya M.Fachrorozi Agam, sekretaris KNPI kabupaten Bengkalis.
Pria akrab disapa Agam itu menyentil juga kalau pembangunan pelabuhan kargo itu tidak layak kondisinya dari sisi pendanaan yang sudah cukup besar dialokasikan. Kemudian sampai sekarang dimana permasalahannya juga tidak jelas, kenapa pelabuhan itu belum juga dioperasikan, padahal anggaran yang sudah tersedot tidak sedikit untuk pembangunannya. Agam meminta agar Bupati atau SKPD terkait, yakni Dinas Perhubungan segera mengambil langkah pengoperasian agar pelabuhan kargo itu tidak menjadi besi tua seperti sarana lainnya.
"Sampai sekarang tidak ada penjelasan resmi dari Pemkab Bengkalis yaitu Dinas Perhubungan, ada masalah apa di pelabuhan kargo itu sebenarnya. Sepertinya ada misteri yang disembunyikan dibalik pembangunan pelabuhan itu, bisa jadi tidak ada izin atau juga indikasi terjadinya mark up anggaran dalam pembangunannya, karena dilihat dari kondisi pelabuhan itu tidak pantas harganya mencapai Rp 60 milyar,"papar Agam mempertanyakan.
Lalu tambah Agam, pelabuhan kargo itu sekarang ini jelas menajdi PR bagi stake holder di Bengkalis termasuk peran DPRD mengawasi pembangunan yang dilaksanakan eksekutif. Tidak tertutup kemungkinan tambahnya, ada indikasi mark up atau tidak adanya izin sehingga Pemkab sepertinya berdiam diri menutup persoalan yang terjadi di pelabuhan itu. Apalagi pelabuhan kargo (barang) yang ada di pelabuhan pelindo sudah tidak layak lagi, lapuk dan membahayakan penggunanya.
Belum Ada Izin
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubugan, Telekomunikasi dan Informatika (Hubkominfo) Kabupaten Bengkalis Elfian Ramli beberapa waktu lalu mengatakan bahwa terkait pelabuhan kargo itu memang belum dioperasikan. Alasannya kata kadis sejauh ini pelabuhan kargo itu belum memiliki izin operasi termasuk izin pembangunan saat dilaksanakan pembangunan dahulunya.
"Sekarang inilah dahulu yang kita benahi. Pelabuhan kargo itu belum memiliki izin operasi termasuk izin pembangunan, sehingga kita belum dapat mengoperasikan pelabuhan kargo tersebut dalam waktu dekat ini. Untuk menyelesaikan urusan perizinan, kita tengah mengurus ke Kementerian Perhubungan RI agar memperoleh izin dan pelabuhan itu dapat dioperasikan secepatnya." jelas Elfian mengakhiri.
( ed )




Elfian Ramli
Kadis Hubkominfo Kabupaten Bengkalis




Pelabuhan Kargo Bengkalis Yang Bermasalah


Usut Kasus Al-Zaytun di Rupat Masyarakat Dukung Langkah Polda Riau

Bengkalis , Berita Patroli

Terkait pernyataan Kapolda Riau, Brigjen Pol Suedi Husain disejumlah media terbitan Riau, bahwa pihak Polda akan membentuk tim khusus mengusut kasus aliran dana APBD Bengkalis ke Al-Zaytun dalam pembangunan pondok pesantren terpadu di kecamataan Rupat kabupaten Bengkalis, didukung kalangan masyarakat.
Diantara yang memberikan dukungan itu datang langsung dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Bengkalis, setelah usulan hak angket yang digagas partai dakwah itu tidak didukung fraksi lainnya di DPRD Bengkalis. Seperti dikemukakan oleh ketua F-PKS, Khusaini, Selasa (5/7), bahwa langkah Polda Riau sangat didukung untuk membuka benang kusut persoalan Al-Zaytun di Rupat tersebut.
”Pada prinsipnya F-PKS sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada Polda Riau yang berencana akan mengusut aliran dana APBD Bengkalis untuk pembangunan pondok pesantren yang batal di kelurahan Pergam kecamatan Rupat tersebut,”papar Khusaini.
Meskipun dalam pernyataan Kapolda, bahwa pihaknya masih menunggu hasil audit BPKP, tapi F-PKS mengaku tetap optimis persoalan Al-Zaytun dapat dituntaskan. Dugaan penyelewengan APBD yang konon mencapai Rp 37 milyar jelas harus ditertanggungjawabkan secara hukum.
Dukungan serupa disampaikan, oleh H.Ismail warga Terkul Rupat. Dia ( Ismail) sangat menyesalkan sikap mayoritas anggota DPRD Bengkalis yang terkesan apriori terhadap kasus AL-Zaytun, seolah-olah wakil rakyat di Bengkalis terkesan menutupi persoalan Al-Zaytun.
”Polda Riau juga dituntut serius menyingkap tabir gelap soal Al-Zaytun di Pergam itu. Sebagai orang Rupat, saya menilai proyek itu hanya akal-akalan untuk mengurus APBD yang dilakukan mantan Bupati Syamsurizal bersama kroni-kroninya dimasa lalu. Banyak persoalan hukum, yaitu dugaan penyalahgunaan APBD di Bengkalis ini tak tersentuh hukum, sekarang saatnya kasus Al-Zaytun ini menjadi prioritas penegak hukum,”imbau Ismail.
Ditambahkannya, Polda Riau jangan hanya sebatas melempar wacana melakukan pengusutan, tapi harus ada action, karena kasus ini cukup besar. Apalagi dedengkot Al-Zaytun Indramayu, Panji Gumilang sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh Mabes Polri, siapa tahu ada kaitannya dengan Al-Zaytun di Rupat. ( ed )


Kapolda Riau, Brigjen Pol Suedi Husein


Abrasi di Pantai Alohong Cukup Parah 50 Meter Daratan Amblas

Rupat – Bengkalis , Berita Patroli

Kawasan pantai Alohong yang terletak di Teluk Ketapang desa Sungai Cingam kecamatan Rupat, kabupaten Bengkalis masuk dalam kategori terkena abrasi paling parah sejak beberapa tahun terakhir. Diperkirakan tidak kurang 50 meter daratan di bibir pantai sepanjang 4 kilometer amblas ke laut.
”Kawasan pantai Alohong yang berhadapan dengan selat Malaka ini termasuk daerah yang terkena abrasi cukup parah dan mengkhawatirkan. Abrasi terjadi pada musim pasang utara setiap akhir hingga awal tahunnya. Saat ini diperkirakan tidak kurang 50 meter lebih daratan sudah amblas kelaut dan masyarakat pindah kedarat karena terjangan gelombang, termasuk areal perkebunan warga,”ujar Amir, warga dusun II Alohong kepada Berita Patroli.
Akibat dari abrasi itu sambung Amir, merusak perkampungan warga, sehingga beberapa kepala keluarga terpaksa harus pindah ke darat, beberapa puluh meter dari kawasan pantai. Kemudian tanaman milik warga seperti kelapa juga bertumbangan dihantam gelombang, dan hanyut dibawa arus.
Ia berharap pemerintah segera turun tangan menangani masalah abrasi yang terjadi terus menerus sepanjang tahun. Apalagi sambung Amir, rusaknya hutan mangrove (bakau) menjadi salah satu penyebab terjadinya abrasi, karena tidak ada lagi tanaman mangrove untuk menahan laju gelombang yang datang.
”Hingga saat ini tidak proyek pemerintah untuk membangun turap pemecah gelombang menahan abrasi. Itulah yang kita sesalkan, karena perhatian daerah maupun propinsi terhadap abrasi di pantai Alohong ini tidak ada sama sekali,”kesal Amir, pria beranak empat itu.
Ditanggung APBN
Ditempat terpisah kepala bidang (kabid) Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) kabupaten Bengkalis Ali Rasyid ketika dikonfirmsi soal tidak adanya pembangunan turap di desa Sungai Cingam membenarkan. Disampaikan Ali, untuk tahun anggaran 2011 ini pembangunan turap di Sungai Cingam dibiayai oleh APBN.
"Untuk tahun anggaran 2011 ini pembangunan turap di Sungai Cingam ditanggung APBN. Hanya saja volume pekerjaannya, saya belum mendapat informasi pasti, karena proses lelangnya berada di Dinas Pekerjaan Umum (PU) propinsi Riau. Baru pada tahun 2012 direncanakan pembangunan turap disejumlah daerah di Rupat baru akan dilaksanakan, dimana saat ini baru pada tahap detail engineering design (DED),"terang Ali Rasyid. ( ed )

Pantai Alohong Yang terkena Abrasi


Roro Dumai - Rupat Segera Dioperasikan Minggu Ini


Bengkalis , Berita Patroli



Kapal penyeberangan roll on roll off (Roro) antara Tanjung
Kapal di pulau Rupat kabupaten Bengkalis dengan kota Dumai yang sudah
empat bulan tidak beroperasi segera mulai beroperasi dalam minggu ini.
”Dari hasil pertemuan Dishub Propinsi Riau, Dumai,
Bengkalis  dan Adpel Dumai  menyebutkan bahwa dalam 3 atau 4 hari
kedepan kapal roro yang melayari rute pulau Rupat (Tanjung Kapal)
dengan kota Dumai akan segera beroperasi. Artinya, paling lama dalam
minggu ini pengguna jasa roro khususnya kendaraan roda dua dan roda empat sudah bisa dilayani
oleh jasa penyeberangan tersebut,” ujar Kepala  Dinas Perhubungan,
Telekomunikasi dan Informatika (Hubkominfo) kabupaten Bengkalis
melalui Kepala Bidang Perhubungan Darat Ja’afar Arif kepada Berita Patroli
Rabu (29/6) kemaren.
          Dikatakan mantan camat Bengkalis tersebut, kapal roro yang
akan beroperasi adalah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Paray yang
sebelumnya melayari rute penyeberangan dari Palembang-Propinsi Bangka
Belitung. KMP Paray direncanakan akan beroperasi sekitar delapan
bulan, hingga Februari 2012 mendatang sebelum naik docking.
Dengan adanya keputusan tersebut, sambung Ja’afar masyarakat
pulau Rupat khususnya yang ingin bepergian ke kota Dumai sudah bisa
menggunakan jasa roro yang berukuran hampir sama dengan roro yang
melayari rute Bengkalis-Sungai Selari. Sementara itu soal jumlah
pelayaran yang akan dilaksanakan nantinya, berkisar antara 4 sampai 6
trip pulang pergi (PP) setiap harinya.
”Itulah hasil pertemuan tekhnis yang dilaksanakan di Dumai
tersebut. Kita pihak kabupaten menyambut baik solusi yang dilakukan
Pemprov Riau itu, karena sudah hampir empat bulan kapal roro yang
sebelumnya jenis land craft tank (LCT) tidak diperbolehkan beroperasi
oleh pihak Syahbandar,”jelas Ja’far.
( ed )




                                                                                                                      

Ja’afar Arif Kepala Bidang Perhubungan Darat


Peringatan Hari Isra’ Mi’raj Sekda Ajak Teladani Nabi Muhammad SAW


Bengkalis , Berita Patroli

Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis, Drs.H.Asmaran Hasan mengajak
seluruh umat Islam untuk selalu meneladani dan mencintai Nabi Besar
Muhammad SAW. Karena dalam diri Nabi terdapat suri tauladan bagi umat
Islam.
Demikian diungkapkan Asmaran Hasan pada acara peringatan
Isra’ Mi’raj di Masjid Istiqomah, Senin malam (28/6) yang dihadiri
sejumlah pejabat dan segenap PNS di lingkup Bengkalis serta masyarakat
Bengkalis. Pada peringatan Isra’ Mi’raj tersebut menghadirkan al ustadz.
Zulfikar Nikmat dari Pekanbaru.
Pada kesempatan itu Sekda Bengkalis, mengajak agar
senantiasa mengamalkan nilai-nilai ajaran islam sehingga sempurnalah
akhlaq kita, baik dalam hubungan vertikal (hablum minallah) maupun
hubungan horizontal antar manusia (hablu min an-nas).
Dikatakan Asmaran Hasan, peristiwa besar pada bulan rajab
atau Isra’ Mi’raj 1431 H dapat membawa perilaku kita untuk memperkuat
keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT. Adapun hikmah yang harus
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah sholat lima waktu.
Dimana dalam sholat lima waktu itu terkandung sikap yang harus
dilaksanakan yakni disiplin dan kebersamaan.
“Jika dikaitkan antara sholat berjamaah dengan konteks penyelenggaran
pemerintahan, adanya kebersamaan dan hubungan harmonis antara pemimpin
selaku imam dan rakyat selaku makmum. Dalam menjalankan roda
pemerintahan dan pembangunan di kabupaten Bengkalis, maka sangat
diperlukan suatu kebersamaan dan hubungan harmonis antara imam dan
makmum, sehingga terwujud masyarakat kabupaten bengkalis yang damai
dan sejahtera, yang selaras dengan visi misi pemerintah kabupaten
Bengkalis tahun 2010 – 2015,” ujar Sekda.
Lebih lanjut Asmaran Hasan menegaskan, kegiatan isra’
mi’raj ini hendaknya tidak hanya diperingati secara seremonial, tetapi
meneladani esensi dan makna Isra’Mi’raj dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari. Seperti meneladani perjuangan dan sikap Nabi Muhammad SAW
yang perlu kita terapkan pada diri kita masing-masing. Kegiatan Isra’
Mi’raj memiliki makna sosial. Jika digali lebih dalam, terkandung
berbagai makna yang patut direnungkan dan aktualisasi secara
bersama-sama dalam kehidupan.
Diungkapkan sebagaimana kita ketahui bersama, momentum
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke
Masjidil Aqsa sangat fenomenal dalam sejarah umat Islam. Karena dari
peristiwa Nabi memperoleh perintah ibadah wajib, yakni sholat lima
waktu yang langsung dari Allah SWT.
“Perintah sholat ini kemudian menjadi ibadah wajib bagi setiap umat
islam dan memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah
wajib lainnya. Sehingga, dalam konteks spiritual-imaniah maupun
perspektif rasional-ilmiah, Isra’ Mi’raj merupakan kajian yang tak
kunjung kering inspirasi dan hikmahnya bagi kehidupan umat Islam,”
kata Sekda mengakhiri.
( ed )


Penyertaan Modal ke PT.BSP. Dewan Belum Tentukan Sikap


Bengkalis , Berita Patroli

Hearing (dengar pendapat,red) yang digelar Pansus A DPRD Bengkalis dengan manajemen BOB PT.Bumi Siak Pusako (BSP), Selasa (28/6)  masih belum menghasilkan keputusan apapun. Sejumlah anggota dewan yang tergabung dalam pansus masih pikir-pikir soal penyertaan modal tersebut.
          Pada hearing tersebut dipimpin langsung ketua Pansus A Revolaysa, dihadiri anggota M.Tarmizi, Almi Husni, Mira Roza, Dani Purba, Hendri HS, Darmizal, Abdul Hakim, Anom Suroto serta wakil ketua DPRD Hidayat Tagor Nst. Sementara dari jajaran direksi BSP dipimpin langsung direkturnya Jusmadi, sedangkan dari Pemkab Bengkalis terlihat Kabag Perekonomian Setdakab Indra Gunawan dan Kabag Hukum Dwi Kornialis serta sejumlah staf di sekretariat daerah.
          Manajemen BSP dalam pemaparan tetap berupaya meyakinkan kalangan wakil rakyat tentang produksi serta kinerja perusahaan minyak daerah itu yang masuk dalam kategori sehat. Juga dipaparkan Jusmadi soal pembagian deviden dalam penyertaan modal sebesar 10 persen yang akan didrop Pemkab Bengkalis, bakal mampu menerima penghasilan bersih sekitar 30 hingga 50 persen pertahunnya.
          “Sejauh ini kinerja PT.BSP masuk dalam kategori sehat. Produksi kita juga stabil dan sedang dalam upaya peningkatan produksi dengan mengoptimalkan sumur-sumur lamka serta drilling untuk sumur baru,”papar Jusmadi.
          Sementara itu ketua Pansus A, Revolaysa mengutarakan bahwa pihak pansus A pada dasarnya menerima penjelasan yang disampaikan manajemen BSP terkait kinerja perusahaan mereka selama ini serta langkah-langkah strategis kedepannya. Untuk itu ujar politisi partai Hanura itu, pansus akan menyerahkan hal tersebut kepada seluruh fraksi yang ada di DPRD untuk mengambil sikap.
          “Sejauh ini DPRD belum menentukan sikap karena masih pikir-pikir soal penyertaan modal tersebut. Memang pemaparan manajemen BSP cukup jelas dan dapat diterima, akan tetapi keputusan nantinya tergantung dari fraksi-fraksi yang ada di lembaga legislatife ini,”ujar Revolaysa, ditemui usai hearing.
          Pada saat hearing sejumlah anggota dewan mencecar manajemen BSP dengan sejumlah pertanyaan, termasuk menanyakan soal keseriusan BSP membagikan deviden hingga 50 persen dari modal.
          Sementara itu Kabag Perekonomian Setdakab Indra Gunawan ketika dimintai pendapatnya soal penyertaan modal dan sikap DPRD, menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme serta sikap DPRD. Menurutnya, penyertaan modal itu sendiri sudah dikaji dari banyak aspek, termasuk kajian dari Pemprov Riau dan BP Migas.
          “Mudah-mudahan kawan-kawan di DPRD bisa memahami maksud dari penyertaan modal ke BSP tersebut. Manajemen BSP sendiri sudah memaparkan secara detail saat hearing tentang kinerja mereka, termasuk prospek perusahaan itu sendiri kedepannya,”imbuh Indra.
( ed )



Indra Gunawan Kabag Perekonomian



Hearing  Pansus A DPRD Bengkalis dengan manajemen BOB PT.Bumi Siak Pusako


Pengembangan Penangkapan Sabu 1,5 Kg di Pekanbaru Kapten dan ABK Kapal Laksamana Terlibat

Bengkalis , Berita Patroli

Kapten dan anak buak kapal (ABK) MV Laksamana 01 milik BUMD Bumi
Laksamana Jaya (BLJ) diduga terlibat dalam kasus peredaran sabu-sabu yang
ditangkap oleh Tim Direktorat Narkotika Mabes Polri di Pekanbaru, Rabu lalu
(29/6). Ketiganya telah diamankan oleh Satuan Narkoba Polres Bengkalis dan
dibawa ke Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut, Kamis sore (30/6)
Kasat Narkoba Polres Bengkalis AKP Meilki Barata ditemui di ruang kerjanya
membenarkan bahwa ketiga tersangka, S selaku kapten kapal, G dan M sebagai ABK,
mengetahui adanya barang haram di kapalnya.
“Barang haram tersebut disimpan dalam kaleng cat bersama sebuah kompresor.
Kemudian diletakkan di ruang tengah kapal, persisnya didekat pintu masuk
penumpang,” jelas Kasat.
MV Laksamana merupakan kapal penumpang milik perusahaan daerah Pemkab Bengkalis
yang melayani rute penumpang Selatbaru, Bengkalis-Muar, Johor Malaysia. Kapal tersebut
meninggalkan pelabuhan Muar sekitar pukul 12.00 WIB dan sampai di Selatbaru
sekitar pukul 15.00 WIB.
Selain terlibat dalam peredaran sabu-sabu seberat 1,5 kg tersebut, ketiganya
ternyata juga pemakai barang haram itu. Ini terbukti dari hasil tes urine yang
dilakukan pihak kepolisian bahwa ketiganya dinyatakan positif.

“Dari hasil tes urine yang kita lakukan, ternyata mereka juga pemakai. Jenis
barang yang mereka gunakan persis sama dengan barang bukti yang ditangkap oleh
Tim Direktorat Narkotika Mabes Polri di Pekanbaru kemarin,” ujar Kasat.( ed )


Operasi Rutin Polhut Amankan Puluhan Ton Kayu Bakau

Bengkalis , Berita Patroli

Satuan Polisi Kehutanan (Polhut) Kabupaten Bengkalis dalam
satu pekan terakhir berhasil mengamankan puluhan ton kayu bakau (Mangrove) dan arang bakau
di beberapa lokasi panglong arang yang ada di pulau Bengkalis,operasi
ini di gelar untuk mengantispasi terhadap maraknya perambahan hutan
bakau yang berdampak kepada ekosistim pantai dan tingginya tingkat
abrasi yang terjadi setiap tahunnya.
Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Dishutbun) Kabupaten Bengkalis
Ismail MP melalui ketua tim operasi pengamanan Hutan Polhut Bengkalis
Tommy Zulkeri S. Munthe kepada Berita Patroli Kamis (30/6) menjelaskan
bahwa dalam operasi yang dilakukan selama satu pekan ini berhasil
mengamankan puluhan ton kayu bakau bulat dan arang bakau di beberapa
lokasi panglong arang.
"Pengrusakan terhadap hutan bakau saat ini sudah makin marak dan bisa
kita lihat hutan bakau yag ada di pulau Bengkalis ini sudah banyak
yang punah akibat perambahan secara ilegal tersebut," paparnya.
Dijelaskannya lagi, untuk pulau Bengkalis terdapat ratusan panglong
arang yang mencari bahan baku dari kayu bakau tersebut, dan
diperkirakan kalau tidak ada penindakan yang dilakukan maka di
kuatirkan beberapa tahun lagi hutan bakau tersebut punah akibat
perambahan secara ilegal tersebut.
"Kalau tidak kita cegah dari sekarang maka kita kuatirkan hutan bakau
tersebut akan punah dan tidak ada lagi tanaman bakau yang akan menahan
laju abrasi yang terjadi sangat tinggi setiap tahunnya," ungkap Tommy.
Selain itu barang bukti yang diamankan tersebut berasal dari dua
lokasi panglong arang di wilayah Kecamatan Bengkalis, diantaranya
panglong arang Dusun Damai Desa Kelemantan dengan barang bukti 20 ton
Kayu bakau bulat dan 10 ton arang bakau, sedangkan di lokasi panglong
arang Sungai Nipah Kecamatan Bengkalis diamankan lagi 25 ton kayu
bakau bulat dan 15 ton arang bakau.
"Barang bukti yang kita dapatkan dilokasi panglong tersebut
telah kita amankan dan langsung dibawa ke Bengkalis,"
Sedangkan pemilik panglong dan pekerja sudah diperiksa dan masih
berstatus saksi belum mengarah ketersangka dan apabila sudah bukti
mencukupi akan ditetapkan menjadi tersangka, selain itu dalam
pengamanan barang bukti tersebut Polhut telah melakukan koordinasi
dengan jajaran Polres Bengkalis.
"Kalau sudah ditetapkan menjadi tersangka akan langsung kita amankan
dan operasi ini akan terus di laksanakan hingga tidak ada lagi
perambahan secara ilegal terhadap hutan bakau dan tanaman bakau bisa
tumbuh disepanjang pantai yang akan menjadi benteng menahan laju abrasi
pantai," kata Tommy mengakhiri.( ed )


Barang bukti yang disita Polhut Bengkalis


DPRD Pertanyakan Keterlambatan Pencairan Dana BOS


Bengkalis , Berita Patroli

 Hingga akhir Triwulan ke-Dua 2011 ini, ternyata Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Bengkalis belum cair.
Hal itu disayangkan sebagian kalangan DPRD Kabupaten Bengkalis, karena
dana BOS dari pusat telah dikucurkn ke setiap daerah.

"Kenapa hingga sekarang dan BOS di Kabupaten Bengkalis belum cair.
Sementara kita dengar dana BOS dari pusat telah dikucurkan. Sebenarnya
apa persoalannya," kata Misliadi, Ketua Fraksi Gabungan Lancang Kuning
DPRD Kabupaten Bengkalis di Kantor DPRD Bengkalis, Kamis (30/6)
kemarin.

Misliadi menilai, sekiranya memang dana BOS dari pusat telah
dikucurkan, seharusnya hal itu langsung masuk ke rekening sekolah
masing-masing. Karena saat ini, sebagian Kepala Sekolah (Kepsek)
sering menanyakan, kapan dana BOS tersebut cair. Karena hingga saat
ini belum ada kejelasan. Sehingga pihaknya meminta agar dana tersebut
segera dibagikan ke sekolah masing-masing.

"Kalau memang benar dana BOS itu telah dikucurkan Pemerintah Pusat ke
daerah, ya kita minta secepatnya dicairkan ke sekolah. Karena kita
tau, sekolah sangat membutuhkan dana itu untuk menunjang pendidikan.
Dan kalau bicara soal aturan, tiap tahun kan aturannya telah jelas,
kalau dana itu langsung masuk ke rekening sekolah," ujarnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Drs
Zulpadhli.MH menegaskan, dana BOS memang telah dikucurkan oleh Pemerintah
Pusat melalui rekening Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis. Tetapi
memang, dana tersebut belum dibagikan ke masing-masing sekolah,
lantaran masih menunggu kelengkapan administrasi dari sekolah tentang
pencairan dana.

"Bagi sekolah negeri yang ada di Bengkalis, pencairan dan BOS dari
rekening pemkab Bengkalis yang disalurkan ke rekening masing-masing
sekolah. Dan terhadap sekolah swasta, itu pencairannya melalui Bagian
Kesra," ujarnya.

Dengan telah dikucurkannya oleh Pemerintah Pusat dana BOS tersebut,
Padhli memperkirakan kemungkinan Juli mendatang dana BOS telah masuk
ke masing-masing sekolah. "Hanya saja saat ini masih menunggu
kelengkapan administrasi dari sekolah dan kita minta sekolah untuk
secepatnya melengkapi administrasi tersebut," tutupnya.
( ed )

                                                                                                                       

Misliadi anggota DPRD Bengkalis



Drs.Zulpadhli.MH
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis


Juli, Diharapkan ADD Sudah Cair Keseluruhan

Bengkalis , Berita Patroli

Hingga kini belum ada satu desa pun yang mencairkan ADD menyusul belum selesainya APB-Desa di semua desa yang ada di kabupaten Bengkalis, sebagai syarat bisanya ADD dicairkan oleh desa.

Pihak Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Bengkalis pada dasarnya sudah siap mencairkan ADD, sekarang ini BPMPD hanya menunggu APB-Desa disahkan.
“Untuk APB-Desa sebetulnya tak susah untuk membuatnya, karena kita sudah memberikan formatnya kepada desa. Pihak desa hanya tinggal mengisi data-datanya saja. Namun kondisi yang ada disamping belum ada satupun desa yang sudah disahkan APB-Desanya, malah ada desa yang sama sekali belum mengadakan rapat tentang APB-Desa ini,”terang Kepala BPMPD kabupaten Bengkalis H Joni Syafrizal saat ditemui di kantor Bupati Bengkalis Selasa kemaren.
Kondisi ini jelas akan makin memperlambat pencairan ADD yang notabene juga berimbas pada proses pembangunan desa itu sendiri. Karena itu BPMPD menghimbau perangkat desa untuk tidak berlengah-lengah lagi dalam menyelesaikan APB-Desa sehingga ADD bisa segera dicairkan.
Menurut Joni lagi, saat ini memang sudah ada satu desa yakni Desa Kelapapati kecamatan Bengkalis yang hampir selesai APB-Desa dan hanya tinggal menunggu RKA, untuk kemudian disahkan. Dari APB-Desa yang hampir selesai tersebut katanya lagi, tak ada masalah berarti yang ditemui, artinya lagi APB-Desa yang dibuat sudah sesuai aturan. Kalaupun ada kekurangan, itu bukanlah yang mendasar dan pihak BPMDP bisa membantu membenahinya.
“Kita berharap bulan Juli ini ADD di semua desa sudah bisa dicairkan. Karena kita ingatkan kepada perangkat desa untuk tidak berlengah-lengah lagi menyelesaikan APB-Desanya,”ucap Joni lagi ( ed )


74 Bintara Polres Bengkalis Naik Pangkat

Bengkalis , Berita Patroli

Sebanyak 74 orang bintara di jajaran Polres Bengkalis
mendapat kenaikan pangkat yang dipimpin langsung oleh Kapolres
Bengkalis dihalaman Mapolres Kamis (30/6).Mereka yang naik pangkat
diantaranya 5 orang dari Bripka ke Aipda, 6 orang dari Brigadir ke
Bripka, 42 orang dari Briptu-Brigadir, dan dari Bripda ke Briptu
sebanyak 21 orang.

Kapolres Bengkalis, AKBP Achmad Kartiko selaku inspektur upacara dalam
sambutannya mengatakan, dengan kenaikan pangkat ini, sebagai anggota
Polri dapat mengkaji dan merenungkan apa yang telah diperbuat bagi
organisasi Polri, masyarakat, bangsa dan negara. Kenaikan pangkat
jangan hanya menambah kebanggaan, akan tetapi diharapkan dapat
menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap diri pribadi,
kesatuan, dan organisasi Polri.

Dilanjutkannya, kenaikan pangkat juga mencerminkan penghargaan dan
apresiasi organisasi Polri terhadap personilnya yang telah
melaksanakan dinas dengan baik, tanpa melanggar aturan. Terpenting,
kenaikan pangkat merupakan bagian dari siklus di dalam pembinaan
sumber daya manusia Polri yang mencerminkan organisasi dinamis dan terus
berubah.

''Kenaikan pangkat personil Polri didasarkan masa dinas, penilaian
pimpinan, loyalitas, prestasi personil, seleksi dan ujian yang telah
diikuti anggota yang berhak naik pangkat, bukan merupakan suatu hal
yang otomatis diraih. Kenaikan pangkat menandakan semakin bertambahnya
kemampuan, pengalaman dan profesionalitas yang diiringi dengan rasa
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan,'' kata Achmad Kartiko.

Kapolres berharap, personil yang naik pangkat dan umumnya kepada
seluruh personil jajaran Polres Bengkalis, dapat lebih meningkatkan
kinerjanya yang dibarengi peningkatan pengetahuan dan kemampuan,
diiringi profesionalitas dan disiplin dalam pelaksanaan tugas. Ini
sangat penting mengingat tantangan Polri ke depan semakin beratnya
kuantitas serta kualitas kejahatan.

''Dari 74 personil yang mengajukan kenaikan pangkat, terealisasi 100
persen. Kita harapkan ke depan prestasi ini bisa dipertahankan,'' ujar
Kapolres didampingi Wakapolres dan Kabag Humas Polres Bengkalis.

Tabur Bunga
Sebelum melaksanakan upacara kenaikan pangkat, Polres Bengkalis
berziarah ke Taman Makam Pahlawan Bengkalis. Sekitar pukul 07.30 WIB,
upacara ziarah dimulai yang langsung dipimpin Kapolres Bengkalis, AKBP
Achmad Kartiko.

Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan tabur bunga ke makam
pahlawan. Ini merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati
hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara ke-65. ( ed )



Kapolres Bengkalis mengucapkan selamat kepada bintara yang naik pangkat


Terkait Penemuan Tiga Sawmil Polsek Bukit Batu Turunkan Tim

Bukit Batu–Bengkalis , Berita Patroli

Jajaran Polsek Bukit Batu telah menurunkan anggota
kelapangan, terkait adanya penemuan tiga sawmill di lokasi kawasan Hutan Giam
Siak Kecil oleh Unsur Pimpinan Kecamatan (Upika) Bukit Batu bersama
pihak perusahaan dalam peninjauan melalui udara beberapa waktu yang
lalu,
“Kita telah menurunkan anggota ke lapangan dan dibagi sebanyak dua
tim untuk mengecek lokasi sawmill yang beroperasi secara illegal yang
masuk dalam kawasan hutan Giam Siak Kecil tersebut.,”Ujar Kapolres
Bengkalis AKBP Ahmad Kartiko melalui Kapolsek Bukit Batu Kompol Edward
kepada wartawan Selasa (21/6).
Dijelaskan lagi oleh Kapolsek, untuk mencapai lokasi tersebut memakan
waktu yang lama, karena harus melalui jalur transportasi air melewati
kanal dan kemudian berjalan kaki melewati hutan belantara.
“Untuk sampai ke lokasi tersebut memakan waktu 6 hingga 7 jam
menggunakan transportasi speed boat dan kemudian berjalan kaki
melewati hutan,” jelas kapolsek lagi.
Tetapi sesampai dilokasi tidak ditemukan satu orangpun pekerja
sawmill dan yang ada terlihat bedeng dari kayu untuk rumah pekerja dan
tumpukan kayu olahan dan kayu bulat. yang sangat banyak.
“Kemungkinan para pekerja ini sudah mengetahui terhadap adanya
anggota yang masuk, karena tidak kita tidak menemukan satu orang
pekerjapun di lokasi tersebut,” kata kapolsek lagi.
Selain itu dari temuan di lokasi, usaha sawmill illegal ini sudah
dijalankan cukup lama, karena adanya rel yang digunakan untuk jalur
mengangkut kayu dari hutan ke lokasi sawmill.
“Di lokasi kita temukan kayu sengaja ditumbang untuk menghalangi
anggota kita untuk mencapai lokasi dan kita perkirakan sudah
beroperasi sudah lama,” jelas Kapolsek.
Ditambahkannya lagi hasil temuan lokasi sawmill dan tumpukan kayu
olahan serta log sudah dilaporkan ke Kapolres untuk penyidikan lebih
lanjut.
“Salah satu lokasi sawmill tersebut berada di titik koordinat N1
1851.3 E101 36 10.1 dan sudah kita laporkan ke Kapolres,” kata
Kapolsek mengakhiri. ( ed )




Pantauan dari udara terlihat tumpukan kayu hasil illegal loging


Dua Rumah Ambruk Diterjang Gelombang

Rupat Utara , Berita Patroli

Dua unit rumah milik warga desa Teluk Rhu kecamatan Rupat Utara ambruk dihantam gelombang pada saat terjadi musim utara pada awal tahun 2011 ini. Dari data yang dihimpun dilapangan, sejak sepuluh tahun terakhir tidak kurang 15 rumah ambruk diterjang gelombang, yang mana semuanya merupakan rumah yang terletak dibibir pantai.
Pantauan langsung ke lokasi, terlihat kedua rumah dalam keadaan rusak berat dan hingga kini belum diperbaiki oleh pemiliknya karena keterbatasan keuangan. Kedua rumah yang hancur diterjang gelombang itu adalah milik Syarbaini dan Adun, keduanya merupakan penduduk desa Teluk Rhu. Desa Teluk Rhu sendiri terletak dan berhadapan langsung dengan Selat Melaka dan merupakan kawasan yang selalu terkena hantaman gelombang saat musim pasang terjadi.
Kepala desa Teluk Rhu, Hamzah saat dijumpai langsung di kediamannya, Minggu (19/6) di Teluk Rhu mengakui bahwa hingga sekarang desanya merupakan daerah yang cukup parah dihantam abrasi. Apalagi desa tersebut merupakan salah satu desa nelayan, dimana 90 persen masyarakatnya menangkap ikan dan bertempat tinggal ditepi pantai.
“Memang pada saat terjadi musim utara awal tahun lalu, ada dua rumah warga yang hancur atau rusak berat diterjang abrasi. Sampai sekarang mereka masih belum bisa memperbaikinya, karena ketiadaan dana, apalagi profesi keduanya adalah nelayan tradisional dengan penghasilan pas-pasan,”sebut Hamzah.
Lebih jauh diceritakan Hamzah, bahwa panjang desanya berada dibibir pantai sekitar 4 kilometer, dimana merupakan daerah yang selalu terkena abrasi. Sementara itu penanganan abrasi yang dilakukan pemerintah masih belum maksimal,jauh dari harapan karena turap pemecah atau penahan gelombang yang dibangun panjangnya baru 950 meter dari 4 kilometer bibir pantai.
“Ya, sampai saat ini bibir pantai yang baru dipasang turap batu hanya sekitar 950 meter, itupun termasuk proyek tahun 2011 ini yang sedang dikerjakan melalui APBN. Sementara itu abrasi menerjang sekitar 15 sampai 20 meter dari bibir pantai setiap terjadi musim utara dari Selat melaka,”ujar Hamzah.
Kemudian sambung pria yang baru dua tahun menjabat kepala desa tersebut, proyek turap yang dibangun Pemerintah Propinsi melalui dana APBN adalah pada tahun 2009 sepanjang 250 meter, tahun 2010 sepanjang 450 meter dan tahun 2011 ini 250 meter. Semua proyek turap di Teluk Rhu didanai APBN, belum ada dana APBD Bengkalis ataupun APBD Riau untuk penanganan abrasi.
“Kami warga Teluk Rhu sangat berharap agar Pemkab Bengkalis dan Pemprov Riau mengalokasikan anggaran untuk pembangunan turap batu pemecah gelombang, bukan hanya bergantung kepada APBN semata. Harapan kami adalah dalam dua atau tiga tahun mendatang bibir pantai sepanjang 4 KM ini sudah dipasang turap, sehingga tidak ada lagi rumah warga yang amblas dihantam abrasi,”tambah Hamzah. (ed)





Rumah warga yang dihantam abrasi



Hamzah Kades Teluk Rhu